Tulang Bawang, (LL) - Kisah asmara hubungan gelap sebut saja Bunga nama samaran, dengan salah satu oknum polisi sebut saja nama samaran babang ganteng. Kedua nama tersebut, nama samaran, hubungan gelap antara bunga dan babang genteng telah berjalan tiga tahun, namun diduga tidak ada pertanggung jawaban dari si babang ganteng.
Dengan berjalannya waktu babang dan bunga sampai menjalin hubungan intim layaknya hubungan suami istri, hingga berkali-kali. Atas permintaan babang ganteng, bunga yang dijanjikan akan di nikahi oleh babang ganteng hingga terkena oleh bujuk rayu.
Namun hingga bertahun-tahun menjalin hubungan, babang ganteng pun tak kunjung menepati janjinya, untuk menikahi si bunga. Alasan demi alasan bunga pun merasa di campakkan. Hingga pada hari Sabtu 12 September 2025 bunga membeberkan hubungan gelap babang ganteng dan dirinya pada wartawan media ini.
Menurut bunga, awal kami bertemu di Cafe yang berada di Unit Dua, dia selalu datang di cafe. Sedangkan saya juga kebetulan ada di cafe, dikarenakan sering bertemu dengan dia lama kelamaan kami pun saling menyukai, lataran dia bilang tidak ada istri.
"Sedangkan saat saya pertanyakan wanita yang sering bertemu dengan dia. Ia berkata bahwa itu adalah mantan istri nya yang sudah di cerainya, dengan mengaku tidak ada istri dan baru cerai sedikit demi sedikit saya pun mulai terkena bujuk rayunya," ucapnya.
Lebih lanjut bunga berkata, hingga suatu saat saya di bawa ke salah satu hotel di daerah unit dua, dan dirinya meminta saya untuk melayani dirinya melakukan hubungan intim layak nya hubungan suami istri. Yang mana menurut nya hanya sekali itu saja, dan dirinya berjanji ingin menikahi saya.
"Hingga hubungan intim layaknya suami istri itupun terjadi, namun setelah itu berkelang lagi beberapa hari dirinya meminta lagi, sampai perbuat itu di lakukannya berkali-kali. Tapi yang saya ingat pertama kali itu di hotel, dan yang tiga kali di asrama di Polres Tulang Bawang," terangnya.
"Namun akhir ini dia seakan menghindar dari saya. Nomor saya di blokir dan di temui juga susah. Pernah suatu hari saya datangi di Polres, saya meminta agar dia bisa bertanggungjawab untuk menikahi saya, namun dia seakan tak mau untuk bertanggungjawab," tambahnya.
Dia menuturkan, bahkan dia juga sempat ancam saya, jika saya mengganggu Periuk dia, maka dia akan menghabisi keluarga saya. Saya sangat takut dengan ancaman dia itu, soalnya anak saya selalu diperjalanan. Takut nanti ketemu sama dia lalu anak saya di buatkan masalah sama dia, karena saya tau benar cara-cara dia ingin menjebak orang, maka dari itu pada hari ini saya minta bantu dengan saudara-saudara ku dari media.
"Saya tidak tau harus mengadu kemana, kalau bukan dengan saudara-saudara yang ada di media. Saya mau babang ganteng itu bertanggungjawab untuk menikahi saya secara sah. Sesuai janji dia pada saya, pada saat waktu dia ingin melakukan hubungan intim pertama kali, dan hubungan intim itupun sudah dilakukan dia hingga berkali," ujarnya.
Bunga mengatakan, namun janji-janji tinggal janji. Hingga sampai saat ini tidak ada yang terbukti, dan bahkan dia sudah tidak bisa saya hubungi dan tidak bisa saya temui lagi. Bahkan dia pun sudah melontarkan ancaman demi ancaman sama saya, bahkan dia dia akan menghabisi keluarga saya.
"Yang saya tuntut ini adalah tanggungjawab dia terhadap saya yang telah menggauli tubuh saya dengan bujuk rayunya ingin menikahi saya, tapi sampai sekarang yang ada dia sudah menghindar dari tanggungjawab dia," ungkapnya.
Selain pernyataan secara lisan, Bunga juga sempat menunjukkan foto oknum polisi tersebut saat tidur berdua dengan dirinya. Bunga juga berkata akan melaporkan perbuatan oknum polisi tersebut di Polda Lampung, bersama didampingi kuasa hukumnya. Dikarenakan oknum tersebut tidak bertanggungjawab atas perbuatannya yang ia lakukan.
Ditempat terpisah Selasa 16 September 2025 oknum polisi yang bertugas di Polres Tulang Bawang, saat ditemui wartawan dikantornya di Polres Tulang Bawang sebut saja nama samarannya babang ganteng, membenarkan adanya hubungan intim dengan si bunga.
Namun dirinya berkilah atas apa yang bunga ucapkan itu menurutnya bohong.
"Ohw, masalah itu, saya bukan menghindar dan saya paling tidak suka jika saya di mop-mop saya orang nya lian. Tidak bisa di mop saya lelaki, saya punya harga diri dan saya ada pill, jika suasana seperti saat ini saya tidak bisa dipaksa-paksa. Jika saya dipaksa-paksa tembok beton saja bisa saya jebol kan," ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwa ia orang Sumatera asli. Saya orang Palembang dan istri saya Lampung, saya tidak suka jika tengah malam saya dan anak istri saya didatangi dia. Tadi saya katakan saya punya Pill dan saya punya prinsip, kita ini laki-laki semua bang, pasti kita masing-masing punya Pill. Terkait masalah ini, saya pasti akan koordinasi dengan keluarganya tapi saya masih saat ini tidak bisa, saya lagi mendinginkan suasana hati saya.
"Kalau melakukan hubungan intim, seperti yang iya katakan, itu bohong dan itu tidak pernah. Abang jangan dengerin itu, dan itukan kata dia pada abang-abang. Kalau nangis-nangis itu sudah biasa sama dia bang," katanya.
Dia menuturkan, saya pribadi tidak mengizinkan untuk diterbitkan berita, kalau begini caranya sudah lain, kalau memang ingin diselesaikan secara keluarga bukan seperti ini caranya.
Sungguh sangat disayangkan saat wartawan meminta izin untuk merekam pada saat konfirmasi dirinya tidak mengizinkan wartawan untuk merekam saat dikonfirmasi. Disinggung masalah wartawan wajib untuk menerbitkan berita, denga melakukan konfirmasi kepada terduga pelaku dan korban, sesuai hasil konfirmasi maka tidak bisa penerbitan berita tidak bisa dilarang siapapun, asal dengan asal praduga dan terduga pun bisa memberikan hak jawab dan hak jawab dan hak koreksi atas berita yang sudah diterbitkan.
Dengan jawaban seperti itu oknum polisi tersebut terdiam sejenak dan berkata, ya masalah berita itu hak kalian sebagai wartawan. Saat disinggung soal bukti foto dirinya sedang tidur dengan bunga, dinya sontak berkata keras, jika dia menyebar luaskan foto itu, dia bisa saya jerat dengan UU ITE.
Menurutnya dirinya tak pernah memberikan izin pada bunga untuk mengambil fotonya, apa lagi sampai menyebarkan luaskan fotonya. Jika foto itu sudah keluar dari Handphone dia itu artinya dia sudah menyebar luaskan, dia bisa di jerat dengan UU ITE .
Sebagai oknum anggota Polri yang sedang aktif sudah seharusnya dirinya menjalankan tugas, harus bisa untuk memberikan contoh yang baik dan benar, melindungi mengayomi, memberikan rasa nyaman pada masyarakat itu memang sejatinya tugas Polri. Namun oknum polisi satu ini malah sebaliknya, ingin mencemarkan nama baik Institusi Polri.
Sesuai dengan aturan polri Peraturan Polri Nomor 6 Tahun 2018 yang secara tegas melarang anggota Polri memiliki lebih dari satu pasangan, baik istri maupun suami, larangan ini jika dilanggar maka akan dikenakan sangsi disiplin dan atau penurunan pangkat.
Oleh karena itu, masyarakat menanti ke tegasan bapak Kapolres Tulang Bawang AKBP Yuliansyah, SIK. MH., agar kiranya dapat memberikan sangsi-sangsi seberat-beratnya nya pada salah satu Oknum Polisi tersebut. Sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di Institusi Polri yang berlaku, karena hal ini tentunya telah mencoreng nama baik Polri di masyarakat. (Tim)