Tulang Bawang Barat, (LL) – Pemerintah Tiyuh Candra Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, menutup tahun anggaran 2025 dengan penyerapan Dana Desa (DD) sebesar Rp 526.275.000. Angka tersebut merupakan hasil dari dua tahap pencairan: 40 % (Rp 465.837.800) pada tahap pertama dan 60 % (Rp 60.438.000) pada tahap kedua. Senin - (29/12/25).
Kepala Tiyuh Candra Jaya, *Salim*, menegaskan bahwa seluruh program DD 2025 dijalankan semata‑mata untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan tiyuh setempat. “Program ini sesuai hasil Musyawarah Tiyuh dan ketentuan pemerintah pusat. Kami berkomitmen menyalurkannya secara transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi,” ujar Salim didampingi *Ketua BPT Wahyu Hidayat* serta aparat pemerintah tiyuh.
Penyaluran BLT DD kepada 20 KPM
Sebagai bagian dari upaya mengurangi beban hidup warga tidak mampu, Tiyuh Candra Jaya menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD dalam tiga tahap:
- *Tahap 1 (Januari‑Maret)* – Rp 18.000.000, realisasi 27 Maret 2025.
- *Tahap 2 (April‑Juli)* – Rp 24.000.000, realisasi 26 November 2025.
- *Tahap 3 (Agustus‑Desember)* – Rp 30.000.000, realisasi 28 November 2025.
Sebanyak 20 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan tersebut secara langsung. “BLT ini sangat membantu kebutuhan pokok keluarga kami, terutama selama musim paceklik,” kata salah satu KPM, Ibu Rina (38).
Penggunaan Anggaran DD 2025
Dana yang terserap dialokasikan ke lima bidang utama serta penyertaan modal, antara lain:
1. *Penyelenggaraan Pemerintahan Tiyuh* – tunjangan tetap, operasional kantor, dan sarana prasarana.
2. *Pelaksanaan Pembangunan Tiyuh* – pembangunan fisik seperti pagar tralis dan front office.
3. *Pembinaan Kemasyarakatan* – program pemberdayaan perempuan, pelatihan kepemudaan, dan kegiatan kebudayaan.
4. *Pemberdayaan Masyarakat* – dukungan usaha mikro, kecil, menengah, serta koperasi.
5. *Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat, dan Mendesak* – cadangan dana untuk bantuan darurat dan BLT tambahan.
Selain itu, dana non‑fisik meliputi belanja operasional perkantoran, pendidikan, kesehatan, ketenteraman, kepemudaan, dan kelembagaan masyarakat.
Pesan, Kesan, dan Harapannya, Salim menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan program. “Kami merasakan semangat gotong‑royong yang kuat. Meski ada kendala teknis, seperti keterlambatan material, kami tetap berkomitmen menyalurkan dana secara transparan,” katanya.
Ia juga menekankan harapan agar pemerintah daerah Tubaba terus mendukung inisiatif desa, sehingga program serupa dapat direplikasi di tiyuh‑tiyuh lain. “Dengan dukungan bersama, kita akan mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat,” tutup Salim. (ADV).